Latest News :

Cara Sehat untuk yang Suka Makan Mi Instan

Minggu, 02 Desember 2012 | 0 komentar



Sebelum kita mengetahui cara aman mengkonsumsi mie instan baiknya kita juga mengetahui bahaya yang terkandung dalam mie instan.

Apabila mie instan dikonsumsi jarang-jarang, mie instan tak selamanya membahayakan, karena sudah mengikuti standar BPOM untuk kandungan zatnya. Namun jika rutin dikonsumsi setiap hari, akan menimbulkan kerugian jangka panjang. Mie instan sendiri juga hanya mengandung karbohidrat, dan tidak mengandung zat gizi dan vitamin lainnya, bertolak belakang dengan yang digembar-gemborkan oleh iklan mereka.

Nah mie instan yang beredar di Indonesia sendiri mengandung bahan-bahan pengawet, minyak goreng yang digunakan untuk menggoreng mie sampai kering, MSG, dan zat pewarna. Jadi zat-zat berbahaya tersebut tidak bisa hilang walaupun sudah direbus. Namun ketika direbus, zat-zat tersebut berkurang dan bercampur dalam air rebusan. Wah mengerikan juga ya!

Karena itulah, air rebusan ketika memasak mie instan harus dibuang, karena mengandung zat-zat tadi, dan sebagai ganti air rebusan tersebut ketika mengkonsumsi mie instan yang berkuah, bisa dipakai air panas yang sudah matang.

Mengkonsumsi mie instan secara rutin dapat mengakibatkan gangguan pencernaan, konstipasi, bahkan kanker pencernaan. Selain itu, bahan kimia yang dikandung dalam mie instan dapat membuat kulit menjadi kering yang nantinya berujung pada penuaan dini. Konsumsi mie instan juga memiliki kadar kalori yang tinggi, yang akan menggagalkan program diet bagi mereka yang sedang menjalaninya.

Maka dari itu, sebaiknya mie instan janganlah dikonsumsi terlalu sering, karena dapat merugikan diri sendiri. Selain itu biasakanlah membuang air rebusan setelah memasak mie instan, untuk mengurangi zat-zat berbahaya yang dikandungnya.
 

Cara Sehat Bagi Yang Suka Makan Mie Instan


Untuk itu bagi yang sangat menggemari mi instan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu:

1. Jangan terlalu sering makan mi instan, minimal seminggu sekali.
2. Jangan mengonsumsi air rebusan dari mi tersebut.
3. Tambahkan sayuran saat menyajikan mi instan.
4. Usahakan untuk tidak menggabungkan mi instan dengan nasi, karena keduanya sama-sama mengandung karbohidrat. Jadi sebaiknya gabungkan dengan makanan lain seperti protein.
Continue Reading

Cara Mencegah Hipotermia

| 0 komentar



Cara mencegah Hipotermia ini sangat diperlukan dalam kegiatan pendakian gunung. Mendaki gunung memang memerlukan kesiapan fisik, mental, peralatan, pengetahuan dan perbekalan yang menunjang kegiatan tersebut. Dan banyak musibah yang terjadi karena kekurangan hal – hal tersebut di atas. Atau bisa juga karena minimnya pengetahuan tentang survival sehingga Hipotermia bisa melanda.

Yang terpenting dalam kegiatan mendaki gunung atau kegiatan di luar ( outdoor activity ) adalah persiapan dan pengetahuan. Salah satunya mengetahui faktor apa penyebab hipotermia, gimana mencegah hal itu terjadi, apa aja yang perlu dilakukan dan juga tindakan apa yang perlu dilakukan apabila mulai merasakan kedinginan.

CARA MENCEGAH HIPOTERMIA

1. Usahakan apabila mendaki gunung jangan memakai kaos dari katun. Bahan katun jika basah oleh keringat sulit keringnya. Ini biasanya menyebabkan menggigil kedinginan walaupun sudah memakai jaket tebal. Sebaiknya memakai bahan sintetis ( polyester / spandex / nylon ) yang menyerap keringat dan berlengan panjang. Memang masih bisa ganti kaos, tetapi di gunung yang sering hujan mengeringkan kaos jadi pekerjaan tersendiri. Mengeringkan menggunakan api unggun, sebaiknya jangan. Kasihan hutan kita. Cobalah mengurangi konsumsi kayu kecuali itu sangat darurat. Membawa satu baju tetapi tetap kering, akan sangat berbeda hasilnya dengan membawa 3 baju tetapi basah semua.

2. Membawa bekal yang cukup untuk mendaki gunung. Bekal praktis seperti coklat batangan, muesli bar, atau energy booster ( seperti gel dengan glukosa, biasanya dipakai para pesepeda ) sangat berguna sebagai cadangan makanan yang ringan dibawa dan menghasilkan energi yang baik. Juga biasakan mengamati sekitar, jika melewati air sungai atau daun – daunan yang kita kenali bisa dimakan apabila mendesak.

3. Menjaga tubuh tetap kering dan hangat. Salah satunya selalu membawa ponco, bagaimanapun kondisinya. Kalau mempunyai baju dan jaket tahan air ( gore-tex based ) juga bisa ( tetapi ini mahal di harga ). Jangan lupa kaos tangan dan kaos kaki. Khusus kaos kaki membawa ekstra jika perlu.

4. Kalau berjalan sendiri siapkan piranti darurat komunikasi, kalau dengan teman harus saling menjaga. Handphone terkadang kurang efektif karena tidak adanya sinyal. Bawa alat darurat sinyal seperti peluit atau cermin. Biasakan saling memperhatikan pendaki lain ketika naik atau turun.

5. Jangan paksakan berjalan terus apabila kelelahan. Berhenti, pasang tenda dan membuat makanan atau minuman yang cepat dihidangkan, seperti teh manis atau sup instant. Paksakan walaupun kurang suka, karena makanan adalah sumber energi untuk tetap berjalan. Selain itu, makanan juga membuat tubuh menjadi hangat karena memulai metabolisme tubuh.

6. Membawa selimut darurat ( emergency blanket or space blanket ). Ini mungkin sudah ada di Indonesia. Bentuknya seperti lapisan aluminium foil yang tipis dan dipakai untuk menyelimuti tubuh. Fungsinya : membuat tubuh tetap hangat, merefleksikan sinar matahari dan tidak kehujanan. Space blanket ini hanya bersifat memantulkan panas tubuh. Untuk mendapatkan hasil maksimal bisa dibawa Bivy Sack yang terbukti lebih baik hasilnya. Bentuknya seperti selimut plastik, dengan berat sekitar 200 gr. Ditanggung lebih tahan lama dari space blanket.

7. Penghangat tubuh sementara ( body warmer ). Ini semacam plester tubuh apabila kedinginan. Biasa dipakai untuk yang melakukan olahraga ektrem di salju ( ski, ice climbing, mountaineering ) . Kelemahannya : hanya bisa dipakai sekali saja dengan durasi 12 jam. Karena bentuknya tipis dan ringan, biasanya diselipkan di jaket kalau kondisi cuaca dan badan memburuk.

Sekali lagi saya ingatkan dengan alat yang memadai tapi tidak tahu bagaimana menggunakan, hasilnya juga tidak optimal. Jadi baca dan simak bagaimana melakukan teknik dasar survival di gunung. Bisa membaca, bertanya atau dari pengalaman yang terus diasah.
(sumber : belantaraindonesia.org)
Continue Reading

Tehnik Penyeberangan Sungai

| 0 komentar


Jika melakukan perjalanan (jalan kaki menyusuri sungai, rawa, dan pantai) pada suatu saat kita akan dihadapkan pada keadaan yang mengharuskan untuk menyeberang. Sebab itu seorang penjelajah harus mempunyai kemampuan untuk menyeberangi sungai dan rawa.
Teknik menyeberangi sungai dapat dikategorikan menjadi dua teknik yaitu : teknik penyeberangan sungai tanpa alat dan teknik penyeberangan sungai dengan alat.

 
Teknik penyeberangan sungai tanpa alat 
 
Di daerah pegunungan dapat terjadi perubahan yang sangat cepat pada keadaan air sungai. Air hujan dapat mengakibatkan sungai kecil seketika menjadi buas dan berbahaya, karena itu bila kita melihat cuaca yang buruk dan kemudian ragu-ragu untuk menyeberangi sungai maka penyeberangan itu sebaiknya ditunda sampai keadaan memungkinkan untuk di seberangi. Namun bila kita memutuskan untuk tetap melakukan penyeberangan sebaiknya perhatikan beberapa hal berikut :
Hal pertama yang harus kamu perhatikan adalah keadaan tempat penyeberangan secermat mungkin sebelum memilih tempat menyeberang yang terbaik. Pada sungai yang bermuara ke danau, lebih mudah menyeberang dekat muaranya. Kira-kira 0,5 km dari muara biasanya sungai menjadi dalam, tapi arusnya menjadi tidak begitu deras. Setelah tempat teraman ditemukan lantas jangan pernah berpikir untuk mencoba kuatnya arus tanpa pengamanan dari pinggir sungai karena itu akan membahayakan dirimu sendiri.
Pada saat menyeberang jangan membelakangi arus, karena arus dapat membengkokan lutut dan menjatuhkan sehingga kita terseret arus. Selain itu perhatikan pula setiap langkahmu, pastikan satu kaki telah menempati posisi tumpuan yang baik dan jangan berjalan dengan menyilangkan kaki. Pada sungai berarus agak deras dan dalam, jika menyeberang hendaknya berjalanlah dengan posisi badan serong mengikuti arus sungai dan akan sangat menolong bila pinggang membentuk sudut 45 derajat dengan arah arus. Jangan menyeberang dengan cara melompat dari batu yang satu ke batu yang lain, sebab perbuatan ini akan memperbesar kemungkinan tergelincir dan dapat menyebabkan kecelakaan yang fatal. Selain itu tempatkanlah ransel setinggi-tingginya di punggung. Di arus yang deras, batu atau benda berat yang lain dapat ditambahkan kedalam ransel untuk mendapatkan kestabilan. Hal berikutnya adalah sebaiknya jangan melepas sepatu sekalipun menyeberangi sungai kecil dan berhati-hatilah dalam menyeberang apabila berada dalam kelompok yang tidak bisa berenang.
 
Teknik penyeberangan sungai dengan alat
 
Teknik ini biasanya dipergunakan jika melibatkan banyak orang dalam kelompok yang melakukan perjalanan dan telah direncanakan terlebih dahulu sebelum melakukan perjalanan. Ada dua macam teknik penyeberangan dengan alat yaitu: penyeberangan basah yaitu penyeberangan yang sebagian badan penyeberang tercelup disungai dan penyeberangan kering dimana seluruh bagian badan penyeberang ada diatas permukaan air.
 
1. Penyeberangan basah
 
Penyeberangan basah dapat dilakukan dengan beberapa teknik yang salah satunya adalah renang survival. Dasar dari renang adalah kemampuan dan kelincahan kita bermain di air, dengan ditunjang oleh pengetahuan tentang sifat air. Dalam renang survival ini kita dapat menggunakan alat yang selalu kita bawa dalam suatu perjalanan atau penjelajahan seperti ponco atau jerigen dan botol air minum.
 
2. Ponco
 
Ponco yang kita kenal sebagai pelindung di waktu hujan, ternyata banyak sekali kegunaanya karena memang direncanakan untuk itu. Salah satu kegunaan ponco pada renang survival adalah sebagai alat pelampung yang dapat dibuat dengan cara mengisi ponco dengan rumput kering, alang-alang atau ranting, dibentuk seperti sebuah bantal kemudian diikat dengan tali. Usahakan mengikat tali serapi mungkin sehingga tidak ada celah yang dapat dimasuki air. Dengan bahan yang baik dan ikatan tali yang rapi akan menghasilkan pelampung yang baik dan tahan lama mengambang di air.
Pada penyeberangan dengan ponco di sungai berarus sedang, kita harus selalu mengusahakan agar posisi ponco tetap mengarah serong ke hilir, supaya kita dapat memanfaatkan arus sungai. Tetapi jangan sampai melepaskan atau menaiki pelampung ini, karena sifatnya hanya sebagai tumpuan sementara, jadi berat badan kita tidak sepenuhnya ditumpukan pada pelampung tersebut.
 
3. Jerigen dan botol air minum
 
Seperti halnya pelampung dari ponco, maka kita juga dapat membuat pelampung dari beberapa buah jerigen dan botol yang biasanya sebagai tempat wadah air minum. Cara membuat pelampung dengan jerigen kecil tidak diikat menjadi satu melainkan di pisah menjadi dua. Jerigen yang satu dihubungkan dengan jerigen yang kedua menggunakan tali, yang gunanya untuk berpegangan sementara untuk jerigen besar (20 liter) dapat dibuat sejenis rakit kecil. Jerigen ini diatur telentang dan ujungnya diikat menjadi satu dengan yang lain.
 
4. Penyeberangan kering
 
Penyeberangan kering dapat dilakukan dengan menggunakan rakit atau perahu dan menggunakan tali. Jika sungai yang akan diseberangi terlalu lebar, cara yang paling aman untuk menyeberangi sungai adalah menggunakan rakit atau perahu. Cara berikutnya adalah dengan menggunakan rentangan tali dimana cara ini digunakan jika sungai yang di seberangi terdapat pada celah sempit dan dalam. Walau cara ini jarang dipakai dalam suatu perjalanan ada baiknya untuk di pelajari.
 
5. Penyeberangan dengan satu rentangan tali
 
Pada prinsipnya pemasangan dan simpul-simpul yang dipakai seperti biasa, dengan catatan tali itu tegang dan kuat. Cara menyeberang dapat dilakukan dengan merayap diatas tali atau menggantung pada tali, tali tubuh di hubungkan pada tali penyeberangan dengan menggunakan carabiner.
 
6. Penyeberangan dengan dua rentangan tali
 
Dengan dua rentangan tali akan lebih mudahkan kita bergerak, karena kita bisa berjalan pada salah satu tali dan berpegangan pada tali lainnya. Posisi tali tidak terhimpit, tetapi letaknya berjarak sekitar satu meter, satu diatas dan satu dibawah sehingga memudahkan kita berjalan ditali.
Seberangilah sungai dengan berhati-hati, meskipun menurut perkiraan bahwa sungai tersebut tidak membahayakan. Amati juga cuaca, ada kemungkinan anda harus menginap sambil menunggu air surut.
 
 (sumber : mapala09.org)
Continue Reading

Membuat Bivak Yang Aman

| 0 komentar



Bivak adalah salah satu ketrampilan dalam mempertahankan hidup dialam terbuka (survive) yang harus dimiliki seorang petualang bila tersesat di hutan, gunung. Bivak adalah tempat untuk berlindung dan bermalam di hutan. Membuat tempat perlindungan jadi penting ketika terjadi hal-hal darurat. Padahal, bivak tak hanya dibuat ketika darurat saja, tetapi juga dipakai pada saat membuat camp sementara, artinya faktor kenyamanan harus menjadi prioritas.

Ada beberapa syarat yang harus diperhatikan ketika kita memutuskan untuk membuat bivak, yaitu jangan sekali-kali membuat bivak pada daerah yang berpotensi banjir pada waktu hujan. Di atas bivak hendaknya tak ada pohon atau cabang yang mati atau busuk. Ini bisa berbahaya kalau runtuh.
Di daerah tempat kita akan mendirikan bivak hendaknya bukan merupakan sarang nyamuk atau serangga lainnya. Kita juga perlu perhatikan bahan pembuat bivak. Usahakan bivak terbuat dari bahan yang kuat dan pembuatannya baik. Bahan dasar untuk membuat bivak bisa bermacam-macam. Ada yang dibuat dari ponco (jas hujan plastik), lembaran kain plastik (flysheet) atau memanfaatkan bahan-bahan alami, seperti daun-daunan, ijuk, rumbia, daun palem, dan lainnya. Tapi yang paling penting, kesemua bahan dasar tadi sanggup bertahan ketika menghadapi serangan angin, hujan atau panas.
Selain bahan yang bermacam-macam, bentuk bivak pun amat beragam. Semuanya disesuaikan dengan kebutuhan. Tak harus berbentuk kerucut atau kubus, modelnya bisa apa saja. Ini amat bergantung pada kreativitas kita sendiri. Membuat bivak merupakan seni tersendiri karena kreasi dan seni seseorang bisa dicurahkan pada hasilnya.
Sebagai contoh, one man bivak. Pembuatannya dengan menancapkan kayu tiang pokok yang tingginya sekitar 1,5 meter. Letakkan di atasnya sebatang kayu yang panjangnya kira-kira dua meter. Ujungnya diikat kuat yang biasanya memakai patok. Lalu sandarkan potongan kayu yang lebih kecil di atasnya, yang berfungsi untuk menahan dedaunan yang akan jadi atap ”rumah” kita.
Bentuk lain dari alam yang bisa dimanfaatkan sebagai bivak yaitu gua, lekukan tebing atau batu yang cukup dalam, lubang-lubang dalam tanah dan sebagainya. Apabila memilih gua agar kita bisa memastikan tempat ini bukan persembunyian satwa. Gua yang akan ditinggali juga tak boleh mengandung racun. Cara klasik untuk mengetahui ada tidaknya racun adalah dengan memakai obor. Kalau obor tetap menyala dalam gua tadi artinya tak ada racun atau gas berbahaya di sekitarnya.
Kita juga bisa memanfaatkan tanah berlubang atau tanah yang rendah sebagai tempat berlindung. Tanah yang berlubang ini biasanya bekas lubang perlindungan untuk pertahanan, bekas penggalian tanah liat dan lainnya. Pastikan tempat-tempat tersebut tidak langsung menghadap arah angin. Kalau terpaksa menghadap angin bertiup kita bisa membuat dinding pembatas dari bahan-bahan alami. Selain menahan angin, dinding ini bertugas untuk menahan angin untuk tidak meniup api unggun yang dibuat di muka pintu masuk.
Continue Reading

Agar Tetap Fit Dan Sehat Ketika Berpetualang

| 1komentar


Obyek wisata atau obyek petualangan yang menarik, teman seperjalanan yang menyenangkan dan heboh…. merupakan beberapa indikator asyiknya sebuah perjalanan atau petualangan. Namun itu semua akan sia-sia, tidak akan kita gubris dan akan menjadi hambar bila kondisi badan kita tidak sehat, tidak bugar dan dalam keadaan sakit.

Maka kerugian yang akan kita derita berlipat-lipat. Tidak bisa menikmati indahnya alam, uniknya adat istiadat dan budaya, kehangatan dan keramahan masyarakat lokal, nikmatnya makanan tradisional dan serunya perjalanan. Belum lagi waktu yang terbuang dan habisnya uang dalam jumlah yang tidak sedikit.
Maka, selain mempersiapkan dengan matang rencana perjalanan, kita wajib mempersiapkan fisik sebaik-baiknya agar tetap fit dan sehat selama perjalanan.

Salah satu persiapan sebelum melakukan perjalanan tentunya dengan rutin berolahraga. Agar badan kita sehat, bugar dan memiliki daya tahan yang lama menghadapi deraan perjalanan panjang yang melelahkan.
Selama bertualang lupakan program diet, program melangsingkan tubuh, rencana menghilangkan perut buncit, keinginan membakar lemak di paha, bokong dan sebagainya. Program dan rencana diatas hanya akan membuat kita berhitung, kita pilih-pilih makanan dan kadang makan kadang tidak. Lupakan itu semua, jangan lakukan itu.

Selama bertualang makan yang banyak baik ketika sarapan, makan siang atau makan malam. Nyemil juga bagus dan dianjurkan, apalagi kalau cemilannya makanan padang.

Jadi salah satu kunci agar tubuh tetap fit dan sehat adalah makan, makan dan makan. Perut kosong ketika melakukan perjalanan darat, laut, sungai atau udara, hanya akan mengundang masuk angin dan memperlemah daya tahan tubuh yang berarti mengundang penyakit ke tubuh kita. Makanan yang kita konsumsi terutama karbohidrat (nasi, kentang) selain memberi tenaga juga menambah kuat daya tahan tubuh dan menjaga sistim kekebalan dalam tubuh kita tetap siaga dan berfungsi sebagaimana mestinya. Makanan yang kita konsumsi terutama protein (daging ayam, sapi, ikan) akan memperbaiki sel-sel yang rusak akibat aktifitas berat seharian.

Jangan pilih-pilih makanan yang sesuai selera kita saja. Makanan yang ada wajib kita santap, walau kotor sekalipun, daripada perut kosong sama sekali. Biasanya pilihan makanan sangat sedikit bila kita berada di pedalaman yang terpencil.

Di beberapa lokasi kita pasti makan seadanya, asal terhidang, tidak bisa memilih. Karena seadanya maka makanan yang kita santap pastinya kurang dalam kandungan gizi, protein dan vitamin. Alangkah baiknya, setelah makan kita mengkonsumsi juga vitamin dan suplemen makanan. Vitamin dan suplemen makanan akan membantu memenuhi kebutuhan tubuh dengan nutrisi yang baik.

Selain makan, kebutuhan minum juga harus banyak. Normalnya kita harus minum 2-3 liter sehari. Bila aktifitas berat kita harus lebih banyak minum. Karena pastinya kita banyak mengeluarkan keringat dan ini harus kita ganti dengan air yang kita minum, agar tubuh tidak mengalami dehidrasi, atau kekurangan cairan.
Kemudian yang wajib dibawa kalau dalam perjalanan atau bertualang adalah obat-obatan pribadi. Walaupun dalam kelompok atau grup sudah disiapkan obat-obatan. Namun alangkah baiknya kita juga membawa satu kantong kecil berisi obat-obatan pribadi, karena hanya kita yang tahu persis obat apa yang cocok kalau kita sakit.

Agar tidak memberatkan kita seleksi obat-obatan tersebut, kita pilih yang benar-benar berfungsi nantinya. Misalnya (ini obat yg biasa saya bawa) kalau punya sakit maag ya kita siapkan obat maag (saya tidak punya maag, jadi tidak pernah bawa), kalau suka mabuk darat, laut atau udara ya jangan lupa bawa obat anti mabuk (tidak pernah bawa juga). Kemudian obat sakit kepala (panadol), sakit perut atau diare (imodium), obat jamur kulit (daktarin), obat memar (trombopop gel), obat flu dan demam (decolgen), obat batuk (bisolvon), antibiotic (amoxilin), obat gatal (ctm), untuk menetralisir racun (norit), obat pegal dan keseleo (counterpain). Obat luka luar seperti obat antiseptic (betadine) dan kasa steril.
Continue Reading

Tips Merencanakan Menu Makanan saat Camping dan Naik Gunung

Sabtu, 01 Desember 2012 | 0 komentar


1. Planning

Perencanaan sebuah kamp menu tergantung pada beberapa hal:
1. Di mana lokasi perkemahan (mudah mengakses atau terpencil, dataran rendah atau dataran tinggi, dataran tingkat atau permukaan berbatu)
2. Berapa lama Anda akan berada di sana (akhir pekan, 1 minggu, 1 bulan)
3. antisipasi cuaca di camp (hujan, salju, angin, matahari)
4. Apakah ada sumber air yang dekat (sungai, danau, keran)
5. apakah jumlah dan jenis makanan terbatas pada hal2 disekitar camp (di sana banyak binatang yang membuat makanan anda sulit disembunyikan ato perjalanannya jauuu bangetz)
6. bagaimana saya membawa makanan ke kamp
Jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan ini akan membantu untuk merencanakan menu yang tepat di perkemahan agan agan sekalian

2. menu anda harus mencakup

  • 3 kali makan per hari (sarapan, makan siang, makan malam)
  • 1x snack/hari
  • Banyak air. Jika ada sumber air di daerah itu tidak perlu khawatir. Jika Anda harus membawa air sendiri kemudian mengantisipasi memerlukan 10 liter per hari per orang.
  • Gelas / piring / peralatan. penggunaan barang yang sama akan menghemat bawaan anda (2in1 plate & glass)

3. Idealnya si makanan tu :

  • Buah-buahan dan sayuran. Mudah untuk menyimpan dan membawa. juga tahan lama (labu siem,kentang,wortel, terong, jengkol bagi yg doyan, dll)
  • Beras,bubur, sereal termasuk oatmeal. Sereal dapat mudah disimpan dalam kantong dan dibawa. Oatmeal sehat dan sangat baik saat sarapan. bubur banyak yg dijual sachetan (buburku dll), kacang ijo juga bisa dibawa walau masaknya agak lama. bubur sumsum juga oke dimakan apalagi malem2 depan api unggun…
  • ikan dan Daging. rasanya enak bener dimakan kalo kemping gan. yang perlu mendapat perhatian anda adalah cara membawanya. Jika Anda tidak dapat menyimpannya dengan benar maka jangan dibawa. lebih bagus bila dimasak terlebih dahulu(rendang,ayam ungkep,dll), kalo ikan paling asik ya bwa ikan asin ato cumi asin ato udang asin tapi jgn lupa bawa sambelnya !!
  • Minuman. banyak macemnya, mulai dari teh,kopi,bandrek,jus2an,soda dll. kopi sachetan banyak macemnya… kalo lebih suka kopi item silakan bawa gulanya ndiri, teh paling mantep si tubruk kalo ane pribadi lebih suka merk ton*c**.. jus2an banyek banget kayak nutrisari, jasjus, obama dll. soda biasanya ane bawa buat diminum di puncak.
  • snack : buat iseng iseng nambah jigong bisa juga anda bawa ager2 ato roti2an ato chiki2an. macem2 jenisnya tergantung seleranya masing masing
  • kantong sampah . selalu ada kebutuhan untuk membuang sesuatu di camp. biasakan hidup bersih di kota maupun di alam. kalo anda bawa hand antiseptic, selalu gunakan sebelum memasak.

4. Hal-hal soal makanan yang perlu dipertimbangkan:

  • Siapkan terlebih dahulu. Taruh sereal dalam kantong individu. Sama dengan havermut. Daging berbumbu dapat dilakukan di rumah dan membawa wadah zip-lock. bumbu2 seperti bawang,cabe,dll dibersihkan dahulu lalu masukkan wadah plastik yg kedap seperti tupp****re agar lebih segar.
  • Memasak. Pikirkan tentang masing-masing makanan dan apa yang dibutuhkan. Apakah Anda perlu panci dan wajan, berapa jumlah kompor yang kudu dibawa ato bahkan alumunium foil perlu ato ga ?
  • Pembersihan. Bagaimana Anda akan membersihkan peralatan & area memasak anda.

5. YANG PERLU ANDA INGAT !!

  1. Perencanaan menu kamp membutuhkan waktu .
  2. Meminta pendapat orang lain.
  3. Jika ada kekhawatiran apakah makanan dapat disimpan pada suhu tertentu maka jangan dibawa . Lebih baik untuk tetap sehat daripada risiko jatuh sakit.
  4. Rencana untuk menyimpan makanan jauh dari perkemahan Anda. bila ada hewan yang mungkin tertarik dengan makanan anda. (beruang,macan,semut, dll)
  5. hitung berapa kalori kira2 yang anda keluarkan lalu imbangi dengan jumlah kalo yang anda akan masukan.
  6. Gizi yang seimbang akan membuat fisik anda selalu fit.
Lokasi Camp yang ideal berbentuk segitiga . Di salah satu sudut adalah sisi area memasak & makanan, api unggun disisi lainnya, dan terakhir adalah area dimana tenda berada. Setiap daerah ini diberi jarak yang cukup agar aman !!
Continue Reading

Gunung Merapi

| 0 komentar


Gunung Merapi yang juga dikenal sebagai Merapi atau Berapi memiliki ketinggian 2891,3 m dari permukaan air laut. Sebagai salah satu gunung yang paling aktif di Sumatera, Merapi sudah sering meletus. Terhitung sejak akhir abad 18 hingga 2008 tercatat kira-kira sudah 454 kali melatus, 50 di antaranya dalam skala besar, sedangkan sisanya dalam skala kecil dengan mengeluarkan abu belerang.

Di antara sekian banyak gunung yang ada di Sumatera Barat, Gunung Merapi merupakan objek wisata yang sering dikunjungi oleh para wisatawan. Gunung Merapi sudah memiliki jalur tetap untuk para pendaki, sehingga memudahkan para pendaki untuk melakukan pendakian. Di gunung ini, terdapat bunga edelwis yang tumbuh bermekaran di sekitar lereng gunung, yang menambah indahnya pemandangan Gunung Merapi. Gunung Merapi sebagian berada di Kabupaten Agam dan sebagian lagi di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Indonesia.

JALUR PENDAKIAN

Terdapat beberapa jalur pendakian di jalur ini, namun titik start yang biasa digunakan orang untuk melakukan pendakian disini adalah dari Koto Baru.
Sebelum melakukan pendakian, biasanya para pendaki menyiapkan beberapa perbekalan pendakian yang masih kurang di pasar Koto Baru ini. Disini juga kita bisa makan dan beristirahat dan bercengkrama dengan pendaki yang lain.

Untuk lebih manariknya, sebaiknya melakukan pendakian di gunung ini dilakukan pada pagi hari. Selain untuk masalah kesehatan, selama pendakian kita juga dapat menikmati pemandangan yang menarik disepanjang jalur pendakian ini. Dari pasar koto baru menuju pos pendakian kita bisa memilih antara memulai dengan jalan kaki atau angkutan pedesaan yang menuju ke pos pendakian. Kalau kita memilih dengan berjalan kaki, membutuhkan waktu kira lebih kurang 30 menit untuk sampai di pos pendakian.
Dari pos pendakian perjalanan dilanjutkan menuju parak batuang dengan melewati perkebunan penduduk. Di parak batuang kita bisa menikmati segarnya udara gunung berapi dan mengisi botol minuman di sumber air yang terdapat didaerah ini.

Dari parak batuang, perjalanan kita lanjutkan menuju puncak gunung berapi. Dari sini membutuhkan wakut pendakian kira-kira 5 jam untuk mencapi puncak. Perjalanan di isi dengan pemandangan hutan tropis dan beberapa jalur pendakian yang cukup terjal
Setelah sampai di puncak, sebaiknya ki ta memilih lokasi di cadas untuk tempat camp (berkemah). Untuk mencapai puncak sebaiknya dilakukan shubuh, sehingga kita bisa menikmati pemandangan matahari terbit (sunrise) gunung merapi ini dan menikmati pemandangan yang mempesona di Gunung Merapi ini dipagi hari. Dari Puncak gunung merapi ini kita dapat menikmati pemandangan kota bukittinggi, gunung singgalang, pemandangan danau Singkarak yang berada di kabupaten solok.

AKSES

Dari kota Padang / Bandara International Minang Kabau kita menggunakan tranpsortasi umum menuju Bukittinggi dan berhenti di Pasar Koto Baru dengan biaya Rp. 15.000,- / orang.
Continue Reading

Tips Jika Tersesat Di Gunung

| 2komentar


Selama dalam pendakian, ada baiknya memperhatikan keadaan alam sekitar yang bisa dijadikan tanda yang tidak mudah dilupakan, seperti tumpukan batu raksasa, pohon besar dan tinggi, pohon tumbang, dan aliran sungai. Tanda-tanda alam tersebut bisa digunakan sebagai rambu pemandu kejalur semula bila kebetulan tersesat. Bila berada pada suatu ketinggian, tiba-tiba mendengar suara musik, suara azan, suara deru motor, atau melihat cahaya lampu yang seolah-olah jaraknya tidak jauh, apalagi pada malam hari, sebenarnya kondisi seperti itu hanya tipuan pada pendengaran dan penglihatan, ketika kondisi fisik sudah melemah dan mental menurun.

Oleh karena itu, timbul keinginan untuk secepatnya menuju kearah datangnya suara atau sinar tadi. Tanpa disadari kita sudah keluar dari jalur yang mengakibatkan terjebak pada situasi medan yang menyesatkan. Jangan coba-coba melakukan jalan pintas atau potong kompas kalau tidak tahu tehniknya, apalagi bila tidak membawa peta dan kompas.

Perjalanan yang menyesatkan bisa juga karena mengikuti aliran sungai. Memang betul aliran sungai dari gunung aka mengalir kedataran rendah, mungkin juga melintasi sebuah perkampungan penduduk. Tapi harus diingat bahwa aliran sungai umumnya memiliki jeram atau air terjun yang dapat menyulitakan bahkan menyesatkan.

Bila kita sudah menyadari telah salah jalur atau tersesat, yang pertama harus kita lakukan adalah jangan panik!! lebih baik berhenti dan istirahat dulu (minum air, makan sepotong coklat) Sambil memberi tanda lokasi istirahat dengan tanda yang mencolok/mudah diingat, seperti: mengikat batang/ranting perdu, mematahkan beberapa ranting pohon/perdu, mengikat serumpun alang-alang, dan lakukan pengamatan medan sekitar.

Dari lokasi istirahat yang telah diberi tanda jejak tadi, cobalah berjalan kearah empat penjuru mata angin selama 15-20 menit. Bila belum ditemukan jalur resmi pada satu arah mata aingin setelah berjalan 15-20 menit, berilah tanda jejak pada lokasi tersebut. Kemudian kembali kelokasi semula yang telah diberi tanda jejak (lokasi istirahat). Demikian selanjutnya, pada arah mata angin yang lain bila jalur resmi belum ditemukan. 

Jarak dan waktu tempuh mencari jalur resmi bisa diperpanjang asalkan tidak lupa memberikan tanda-tanda jejak pada kawasan yang pernah dilewati. Bila tidak cukup waktu atau hari sudah menjelang sore, sebaiknya mulai mendirikan tenda kalau tidak ada dirikanlah shelter alam (bivak), jangan memaksakan diri melakukan pencarian jalur resmi dimalam hari, lebih baik digunakan untuk istirahat dan menambah kalori dengan makan dan minum. Baru keesokan harinya bisa dilanjutkan pencarian jalurnya.

Terkadang ada jalur yang tertutup semak belukar, alang-alang, dan pohon tumbang, karena jarang dilewati pendaki. Bila pencarian jalur resmi dilakukan dengan sabar dan tidak panik, percaya diri serta kal sehat, cepat atau lambat akan dapat ditemukan.

Kalau tersesat sebaiknya kita tenang dan ingat rumus : STOP

S = Stop/Seating: Berhentilah dan beristirahat dengan santai, dan berusahalah untuk tidak panik, segera hilangkan kepanikan (kalau emang sudah panik). Kalo perlu makan coklat dulu biar tenang……
T = Thinking: Berpikir secara jernih (logik) dalam situasi yang sedang dihadapi.
O = Observation: Lakukan pengamatan/observasi medan disekitar kita, kemudian tentukan arah dan tanda-tanda alam yang dapat kita mamfaatkan atau yang harus kita hindari.
P = Planning: Buat rencana dan pikirkan konsekuensinya bila kita sudah memutuskan sesuatu yang akan kita lakukan.

sumber:  anakeibune.blogspot.com
Continue Reading
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. forum komunikasi pecinta alam sman 17 surabaya - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger