Latest News :

Jangan Jadikan Mie Instant Sebagai Andalan dalam Pendakian

Minggu, 13 Oktober 2013 | 0 komentar


Tiap pendaki gunung dianjurkan untuk membawa banyak makanan selama perjalanan. Tujuannya untuk mengantisipasi kemungkinan waktu pendakian yang molor karena cuaca atau tersesat.

Perjalanan yang mendaki dan medan sulit tentu membutuhkan banyak tenaga. Karenanya, para pendaki harus menyiapkan panganan yang sarat karbohidrat, protein, gula, dan vitamin. "Harus diingat, jangan pernah menjadikan mi instan sebagai makanan pokok selama pendakian," tulis Harley Bayu Sastha dalam buku Mountain Climbing for Everybody.

Menurut Harley, mi instan memang praktis sebagai asupan kala berkemah. Peserta kemping selama 1-2 hari bisa menahan lapar dengan mi instan. Tapi, panganan ini bukan menu yang tepat bila dibawa dalam pendakian yang membutuhkan waktu hingga berhari-hari. "Sebab mi instan dapat menarik cairan tubuh dengan sangat cepat," kata dr. Cico, seperti yang dikutip dalam buku Harley.

Sejak 1990, dr. Cico menjadi dosen di Fakultas Kedokteran Bidang Forensik, Universitas Kristen Indonesia, Jakarta. Dikenal sebagai dokter gunung, Cico menjelaskan bahwa kekurangan cairan bisa membuat pendaki merasa cepat lelah.

"Akibatnya mereka kehilangan cara berpikir hingga sering salah mengambil keputusan. Karenanya pendaki harus mengirit cairan dalam tubuh," kata Cico.

Atas pertimbangan itu, para pendaki disarankan untuk tidak mengandalkan mi instan. Makanan kemasan ini hanya boleh disantap sebagai selingan saja. Misalnya dimakan dua hari sekali, atau kala menemukan lokasi istirahat yang banyak sumber airnya. "Untuk pendakian, sebaiknya mengantongi cokelat, biskuit, roti, atau havermouth," ujarnya.
Continue Reading

Jangan Panik Ketika Tersesat di Gunung

| 0 komentar


Sebelum mendaki gunung, setiap pendaki disarankan membawa persediaan makanan dan minuman yang banyak. Tujuannya, untuk mengantisipasi kemungkinan waktu pendakian yang molor karena cuaca atau tersesat.

Apabila tersesat di pegunungan, jangan panik! itulah pesan dari Harley Bayu Sastha, penulis buku Mountain Climbing for Everybody. Kondisi tenang atau tidak panik, kata Harley, berguna untuk menjaga stamina dan keselamatan fisik.

Ketenangan juga dapat berdampak pada kejernihan pikiran sehingga pendaki mampu menyelamatkan diri dari ketersesatan.  Selain dua hal itu, Harley memberikan beberapa tip bagi pendaki agar tidak tersesat di gunung.

1. Kala tersesat, jangan pernah turun ke lembah. Naiklah ke dataran yang lebih tinggi agar mudah melakukan orientasi medan.

2. Tiap pendaki harus memiliki tekad atau kemauan hidup. Tidak cuma ingin terbebas dari ketersesatan. Niat inilah yang akan memberikan mereka semangat mencari jalan keluar dan tidak menyerah.

3. Kala mendaki, jangan jadikan puncak sebagai tujuan. Pendakian harus dilalui dengan proses sepanjang perjalanan sehingga Anda dapat kembali turun dengan selamat.

4. Jangan pernah merasa sebagai orang yang kuat, hebat, dan jago. Meski telah sering menanjak gunung, Anda tetap harus waspada dan mempelajari medan yang ditempuh.

5. Sekitar 80 persen pecinta alam meninggal di gunung dalam posisi tengah tidur atau istirahat. Sebab sewaktu lelah, si pendaki tidur dalam kondisi badan tak terlindungi dengan baik. Sehingga hawa dingin menyergap badan dan menurunkan suhu tubuh. Akibatnya, tingkat kesadaran akan turun drastis.
Continue Reading

Sepuluh Benda Yang Harus Dibawa Seorang Pendaki

| 1komentar



Bawalah barang secukupnya kala mendaki gunung. Begitulah saran dari penulis buku Mountain Climbing for Everybody, Harley Bayu Sastha. Dalam tiap perjalanan, para pendaki disarankan membawa beban sepertiga dari bobot tubuh mereka, sekitar 15-20 kilogram.

Untuk mencapai berat bawaan itu, para pendaki harus memilah perkakas mereka. Menurut Harley, ada sejumlah benda yang wajib dibawa kala mendaki.

1. Sepatu boots
Sepatu berbahan kulit atau kain kanvas sangat dianjurkan dalam mendaki gunung. Apalagi bila anti-air. "Yang pasti, carilah sepatu berkulit tebal agar tak mudah robek dalam perjalanan," kata Harley dalam bukunya.

Sepatu dengan ujung tebal juga sangat bermanfaat. Sebab, dapat melindungi jari kaki jika tersandung. Selain itu, pilihlah alas kaki dengan sol yang mampu mencengkeram permukaan tanah agar tidah mudah terpeleset. "Lubang ventilasi pada sepatu juga bagus untuk pendakian."

2. Kaus kaki
Kaus kaki sangat diperlukan untuk menghindari lecet. Gunakanlah dua pasang kaus kaki dalam tiap perjalanan. Pertama, pakai kaus kaki wool yang menghangatkan telapak kaki, kemudian kaus kaki sintetis yang menyerap keringat.

3. Celana
Untuk pendakian, ada baiknya menggunakan celana berbahan ringan, seperti terbuat dari katun tipis yang mampu menyerap keringat. Selain mudah kering, celana ini tidak menambah berat meski dalam keadaan basah. "Bawa juga celana wind and water proof, sangat berguna ketika hujan," ujarnya.

4. Baju berbahan katun
Selain celana, baju berbahan katun juga nyaman dipakai dan menyerap keringat. Sediakan juga baju berbahan wool serta kemeja flanel lengan panjang. Pakaian ini mampu menghangatkan badan.

5. Jaket
Benda ini yang tak boleh ketinggalan. Sebaiknya bawa jaket yang ringan, tapi kuat serta hangat. Bila tak ada, bawalah sweater wool. "Wind and waterproof jacket juga wajib diboyong kala mendaki gunung," ujar Harley.

6. Topi dan sarung tangan
Selain untuk menghangatkan, dua benda ini dapat melindungi kulit dari cedera akibat duri, ranting, atau bebatuan tajam. Topi, seperti topi rimba, pun mampu menutup kepala dari panas serta hujan.

7. Lampu senter dan pisau
Pada saat membawa lampu senter, jangan lupa menyiapkan baterai cadangan. Selain itu, dianjurkan membawa berbagai jenis pisau: pisau saku serba guna, pisau golok, dan pisau pinggang.

8. Perlengkapan tidur
Untuk kegiatan istirahat, bawalah satu pasang pakaian khusus, termasuk kaus kaki. Kantung kasur dan matras juga perlu dibawa sebagai alas tidur. Perkakas ini diperlukan agar para pendaki dapat beristirahat dalam kondisi bersih hingga tak mudah terjangkit penyakit.

9. Perlengkapan memasak
Korek api, spiritus, parafin, panci, sendok, cangkir, piring, serta alat masak lapangan adalah benda wajib diboyong kala mendaki. Begitu juga dengan 1-2 liter air bersih. Namun Anda tidak harus membawa benda ini dalam backpack sendiri. Melainkan dapat membaginya dengan teman seperjalanan.

10. Alat navigasi dan obat-obatan
Anda tak harus membawa segala obat-obatan. Cukup obat umum, seperti perban, obat merah, atau plester, obat batuk dan diare, serta obat-obatan pribadi.

Continue Reading

10 Larangan Saat Mendaki Gunung

| 1komentar


Persiapan fisik sudah dilakukan, perlengkapan selama mendaki sudah disediakan, informasi seputar gunung tujuan pun telah dipelajari. Kini waktunya untuk melakukan pendakian.

Namun, sebelum berangkat, Harley Bayu Sastha, penulis buku Mountain Climbing for Everybody, mengingatkan sejumlah larangan yang sebaiknya dihindari selama perjalanan.

 

1. Jangan menyelonong ke kawasan pendakian tanpa melapor ke petugas setempat. Hal ini berguna jika cuaca buruk mendera dan Anda terjebak di jalur pendakian sehingga mereka dapat melakukan pencarian.
 

2. Jangan merusak rambu-rambu atau tempat perlindungan di jalur pendakian. Hindari pula konflik dengan penduduk. Ikutilah aturan serta budaya setempat.
 

3. Jangan mendaki dengan langkah terlalu besar. Selain menguras tenaga, hal ini bisa mengurangi keseimbangan tubuh. Berjalanlah dengan langkah kecil.
 

4. Jangan memotong lintasan yang telah tersedia di jalur pendakian. Selain medannya lebih terjal, menerobos lintasan dapat merusak rute pendakian. Sebaiknya ikuti jalan setapak yang telah tersedia karena konturnya berbelok dan tak terlalu terjal.
 

5. Jangan merusak atau mencorat-coret bebatuan serta pohon.
 

6. Jangan buang sampah sembarangan. Sebaiknya sampah dikemas ke dalam tas atau kantung plastik dan kembali dibawa ke pintu masuk pendakian, tentunya setelah menemukan tempat pembuangan sampah.
 

7. Jangan mendirikan tenda di dekat aliran sungai, danau, atau air terjun. Selain terhindar dari kemungkinan banjir, Anda pun memberikan kesempatan hewan liar untuk meminum air sungai itu.
 

8. Jangan beristirahat atau tidur sambil mengenakan pakaian basah. Gantilah baju, celana, serta kaus kaki dengan yang bersih serta kering agar terhindar dari serangan penyakit.
 

9. Janganlah menyalakan api unggun bila tidak memerlukannya. Kalaupun harus membuat api unggun, gunakanlah batang atau ranting pohon yang telah rubuh dan mati. Kemudian, pastikan api benar-benar mati kala meninggalkan lokasi itu.
 

10. Jangan meninggalkan benda apa pun, terutama sampah, di area perkemahan. Selain mencemarkan lingkungan, benda asing itu dapat melukai hewan liar yang ada di sana.

Continue Reading

Tips Menyehatkan Ransel

| 0 komentar

Sebuah tips untuk menjaga tas ransel tetap sehat terawat sehingga nyaman dan aman digunakan. Karena kita tahu, tas ransel adalah teman sejati dalam setiap perjalanan kita di alam bebas, sehingga apabila tetap ingin menjadikan ransel teman setia dalam perjalanan, buatlah dia sehat dan tetap kuat terawat.


Tentunya selain perawatan yang baik, menggunakan ransel dengan baik dan benar juga bisa mempertahankan kenyamanan ransel Anda. Baik dan benar dalam artian tidak membawa beban melebihi kapasitas maksimal ransel dan susunan penempatan barang yang benar di dalam ransel.

Ada beberapa teori tentang packing yang diyakini oleh para pengemar kegiatan outdoor. Bagi mereka yang kerap mendaki gunung, secara umum penempatan susunan barang di dalam ransel berurutan mulai dari yang teringan di posisi paling bawah dan yang terberat berada di posisi paling atas.

Dengan susunan seperti itu beban akan ditahan oleh kedua bahu secara merata. Titik berat beban itu jatuh di tulang yang kuat, yaitu tulang belakang. Berat beban di dalam ransel akan ditahan secara sempurna oleh kedua bahu.

Kemudian bagaimana kita merawat si teman terbaik ini ? Berikut adalah beberapa tips untuk membersihkan dan merawat ransel Anda :

1. Jika ada noda, tumpahan makanan, atau kena getah tanaman segera bersihkan dengan lap basah, atau bersihkan dengan sabun yang lembut jika ada. Ini akan mencegah penumpukan noda dan kotoran pada material ransel Anda.

2. Saat sebuah perjalanan usai, jangan biarkan ransel teronggok di sudut ruangan dalam waktu lama. Segera dibersihkan dengan sikat yang lembut, di vacuum bila perlu. Setelah semua kotoran dan debu dianggap bersih sapukan dengan lap basah dengan menggunakan detergent yang lembut, baik dibagian dalam maupun di bagian luar. Jangan gunakan sabun dengan bahan kimia dan pewarna yang kuat, karena dapat menyebabkan lapisan penahan air mengelupas dan merusakan bahan - bahan yang lain.

3. Gunakan sikat gigi bekas untuk membersihkan bagian sudut dan tepi dari ransel. Cek juga tempat dudukan frame, bersihkan kotoran yang tersangkut di sana. Bersihkan resleting dengan sikat gigi setelah itu kasih sedikit silicon spray untuk pencegahan karat dan meminyaki bagian resleting.

Setelah bagian luar dan dalam dibersihkan, bilaslah untuk membersihkan sisa - sisa sabun dengan air dingin, bisa juga menyemprotnya dengan air, untuk memastikan semua sisa sabun dan kotoran terbilas habis. Setelah itu keringkan ransel dengan cara digantung terbalik pada tempat yang tidak terkena Matahari secara langsung, hingga benar - benar kering.

Perawatan yang teratur pastinya akan menyehatkan ransel Anda, membuatnya tetap nyaman dipakai dan tahan lama. 


sumber: belantaraindonesia.org
Continue Reading
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. forum komunikasi pecinta alam sman 17 surabaya - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger